Sepeninggal wafatnya pemimpin tertinggi gereja Koptik Mesir, Paus Shenouda III, Dewan Kristen Koptik Mesir telah memilih tiga kandidat untuk menggantikannya. Tiga kandidat itu adalah dua uskup and seorang pendeta yang tersaring dari lima kandidat lainnya.
Proses pemilihan pun cukup unik. Tiga nama kandidat ini akan ditulis dalam sebuah kertas yang akan dibuat dalam sebuah kota di altar Katedral St Mark di Kairo. Kemudian seorang anak dengan penutup mata akan diminta untuk memilih salah satu dari tiga nama kandidat pada 4 November, dan nama yang dipilih anak itu akan menjadi Paus Koptik baru.
Setelah itu paus yang terpilih akan dinobatkan pada sebuah upacara, 18 November mendatang untuk menjadi pemimpin Kristen minoritas ke 118. sebagai informasi mereka yang dapat memberikan suara dipilih oleh Gereja dan termasuk para pemimpin gereja, tokoh masyarakat, dan perwakilan Gereja Ethiopia, yang menurut sejarah memiliki keterkaitan dengan Gereja Mesir.
Sementara itu tiga kandidat yang dipilih adalah Uskup Raphael (54 tahun), seorang pembantu Paus Shenouda III, dan anggota Gereja Sinode Suci, Otoritas Gereja Koptik tertinggi. Uskup Tawadros (60), pembantu uskup yang sementara menjabat sebagai kepada Gereja Koptik, dan juga merupakan anggota dari Sinode Suci. Dan seorang pendeta dari Alexandria, Bapak Raphael Ava Mina, yang merupakan kandidat tertua berusia 70 tahun.
Menurut relawan, Shaker Talaat kepada Agence France Presse (AFP), penerus Paus kali ini akan menjadi penghubung utama dengan Presiden Mesir yang baru. "Kami selalu memilih paus kami dalam sebuah masa yang penting dalam sejarah negara ini. Dua paus terakhir terpilih ketika masa pemerintahan presiden Mesir yang baru," katanya.
Semoga pemilihan Paus ini akan berjalan sesuai dengan rencana dan menghasilkan pemimpin yang mampu membawa suara jemaat dan Firman Tuhan untuk perdamaian bagi Mesir dan dunia.
Baca Juga Artikel lain: